Hidup Sebagai Tubuh Kristus

Paulus menganalogikan tubuh Kristus dengan tubuh manusia untuk menjelaskan makna tubuh Kristus. Setiap orang percaya seperti bagian tubuh yang mempunyai fungsi spesifik yang diperlukan oleh tubuh secara keseluruhan. Setiap bagian tubuh berbeda, namun semuanya memiliki satu tujuan. Setiap bagian yang berbeda itu harus bekerja sama. Sebagai tubuh Kristus, gereja terdiri dari banyak tipe orang dengan berbagai latar belakang dengan banyak karunia dan kemampuan. Di satu sisi, perbedaan berpotensi menimbulkan perpecahan, seperti yang terjadi dalam jemaat Korintus. Walaupun berbeda-beda, semua orang percaya memiliki iman yang satu di dalam Kristus. Berdasarkan kebenaran yang mendasar ini, gereja mengutamakan persatuan. Semua orang percaya dibaptis oleh satu Roh Kudus ke dalam satu tubuh, yaitu gereja. Saat seseorang menjadi Kristen, Roh Kudus berdiam, dan orang itu dilahirkan ke dalam keluarga Allah. "Kita semua diberi minum dari satu Roh," artinya Roh Kudus yang sama memenuhi seluruh batin kita. Meskipun demikian, kita tidak kehilangan identitas individual kita. Sebagai anggota keluarga Allah, kita mempunyai minat dan karunia yang berbeda, namun kita mempunyai tujuan yang sama.

Dengan analogi tubuh, Rasul Paulus menekankan pentingnya setiap anggota gereja. Jika bagian yang tampak tidak penting diambil, seluruh tubuh menjadi kurang efektif. Berpikir bahwa pemberian kita lebih penting daripada pemberian orang lain merupakan ungkapan kebanggaan rohani. Kita tidak boleh memandang rendah orang yang kelihatannya tidak penting, dan kita tidak boleh iri terhadap orang lain yang mempunyai karunia yang mengesankan. Sebaliknya, kita harus menggunakan karunia yang telah diberikan kepada kita dan mendorong orang lain untuk menggunakan karunia mereka.

Ada dua kesalahan umum yang harus dihindari: Pertama, terlalu bangga terhadap kemampuan diri sendiri. Kedua, menganggap diri sendiri tidak punya apa-apa untuk diberikan kepada umat beriman. Jangan membandingkan diri kita dengan orang lain. Lebih baik kita memakai karunia kita yang berbeda untuk menyebarkan kabar baik. Apa tanggapan Anda saat seorang rekan dihormati? Bagaimana tanggapan Anda saat seseorang menderita? Kita dipanggil untuk bersukacita bersama orang yang bergembira dan menangis bersama orang yang menangis (Roma 12:15). Jangan merasa iri terhadap orang yang bergembira dan jangan acuh tak acuh terhadap orang yang menangis. Orang percaya berada di dunia secara bersama-sama. Kekristenan tidak individualistis. Hubungan dengan Tuhan harus dilanjutkan dengan keterlibatan dalam kehidupan orang lain.